TINGGALLAH DALAM KASIHKU
Pada tanggal 28 Mei 2022, kami bersyukur dan berbahagia karena diterima dalam keluarga besar Ursulin, memasuki masa Novisiat. Penerimaan Novis atau disebut juga dengan kleding ini diadakan dalam Ibadat Sabda di Kapel Biara Mater Boni Concilli, Supratman, Bandung dan juga di Rumah Pembentukan Dili-Timor Leste dan secara live streaming di Youtube Ursulin Indonesia.
“Tinggallah dalam kasihKu” merupakan tema hidup berkomunitas Novisiat. Dikutip dari injil Yohanes 15:9-16, yang berisikan mengenai kasih Bapa kepada Yesus dan juga kasih Yesus kepada para murid, juga perintah Yesus untuk mengasihi seorang akan yang lain.
Bunda Angela dalam prakata Regula mengatakan “Tidaklah cukup untuk memulai bila tanpa ketahanan”. Dipanggil Tuhan untuk hidup membiara memberi makna akan kasih Tuhan namun terdapat pula konsekuensi di dalamnya. Kasih yang disebutkan Yesus bukan saja hanya terdapat sukacita namun juga menjalani hidup yang menderita. Namun, dengan berproses bersama Tuhan, setiap penderitaan akan membuahkan sukacita. Sehingga kata-kata Santa Angela “Hanya orang-orang yang bersedia menyambut semua jalan dan cara yang diperlukan untuk mencapai tujuan ini, yang akan mampu bertahan denga setia”
Melalui tema ini pula, dua belas Novis baru yaitu : Putri Veronica Turnip, Ermelinda Owa, Paulina Ifani, Florentina Trisnawati Mendrofa, Katharina Deko, Maria Goreti Mude, Theresia Manisia Waruwu, Yociana Vangstri, Ersiana Ririn Sari, Sovia Anjelika Kristanti Chin, Veronica De Jesu Fernandez De Alaujo, dan Yosefina Maia Suarez, bersedia dan siap untuk memasuki masa Novisiat Ordo Santa Ursula.
Penerimaan para Novis baru dilambangkan dengan penerimaan Konstitusi Uni Roma Ordo Santa Ursula yang menjadi sarana dalam menumbuh-kembangkan perwujudan panggilan Tuhan melalui hidup membiara. Konstitusi berisikan aturan hidup para suster Ursulin Uni Roma yang akan dikenalkan dan sekaligus dihidupi oleh para Novis baru dalam hidup berkomunitas.
Dalam wejangannya, Provinsial Ursulin Indonesia, Sr. Monika Lita Hasanah, OSU, menyampaikan bahwa panggilan ini seperti peziarah yang mengumpulkan hal-hal rohani dengan membawa Yesus sebagai satu-satunya harta dengan berelasi baik dengan sesama dan meninggalkan masa lalu yang pahit, luka batin dan perselisihan dengan teman. Oleh karena itu, selalu siap sedia dan terbuka untuk dibentuk oleh Tuhan melalui pembimbing, mempercayakan proses pengolahan, permasalahan yang dialami sehingga jalan panggilan berbuah bagi diri sendiri dan sesama.
Seorang calon religius dalam hidup berkomunitas harus mempunyai semangat dan kerja dengan sepenuh hati, bersyukur dengan bakat yang dimiliki dan mengembangkannya untuk menjadi yang terbaik dan dapat mempersembahkannya kepada sesama.
“Hiduplah dalam keserasian, bersatu, sehati sekehendak, terikat satu sama lain dengan cinta kasih, saling menghargai, saling membantu, saling bersabar dalam Yesus Kristus. (Nasehat terakhir St. Angela)
Putri Veronica turnip
Novis baru