COR UNUM ET ANIMA UNA, 125 TAHUN COR JESU MALANG

Cor Unum et Anima Una, 125 Tahun Cor Jesu Malang

Penulis: Sr. Lucia Anggraini, OSU

Ukuran: 19 x 24 cm

Hal: xiii + 137 halaman

Harga: Rp 60.000,.


Buku sejarah 125 tahun (1900-2025) ini hadir untuk memperingati keberadaan Ursulin Cor Jesu di kota Malang dan untuk mengapresiasi para pendahulu. Judul Buku Cor Unum et Anima Una (Sehati Sejiwa) diambil dari Nasehat Terakhir Santa Angela Merici, Pendiri Kompani Santa Ursula/Ursulin yang sudah seharusnya diteruskan kepada generasi berikut.

Bersumber pada arsip Kronik Biara Kepanjen-Surabaya dan Malang 1863-1986 yang terjemahan Suster Romana Haberhausen, OSU secara kronologis. Penulisan kronik merupakan tradisi awal para suster pendahulu di setiap biara dan yang masih diteruskan hingga saat ini. Kronik berisi semua kejadian-kejadian penting yang dialami para suster yang ada di komunitas, baik yang menyangkut di dalam komunitas maupun di luar komunitas atau bahkan dunia.

Penerjemahan kronik awal dari bahasa Belanda dan Perancis ke dalam bahasa Indonesia bertujuan ‘agar semua karya, jerih payah dan suka-duka suster-suster pendahulu tidak dilupakan oleh generasi muda yang akan datang.’ Sudah selayaknya setelah hampir 40 tahun berlalu, di zaman digital ini kronik diperkaya dan dilengkapi dengan berbagai informasi dan koleksi foto digital yang selama ini masih tersimpan, belum terpublikasi.

Penulis berusaha memilah dan memilih sekiranya peristiwa-peristiwa itu dirasa penting untuk diketahui bersama. Dari situlah tulisan dikembangkan, dicari bukti-bukti otentiknya dari banyak sumber, dan memvisulisasikannya dengan ilustrasi dan foto-foto yang sesuai dan mendukung untuk membantu pemahaman.

Usia 125 tahun adalah rentang yang cukup panjang, maka dibagi menjadi dua bagian. Buku bagian satu merupakan sejarah  Ursulin Cor Jesu Malang yang dimulai seja awal kedatangan tahun 1900 sampai Pengakuan Belanda atas Kedaulatan Indonesia akhir tahun 1949. Sementara Buku bagian dua mulai tahun 1950 sampai kini 2025.

BAGIAN SATU (1900-1949) ini terbagi dalam tiga BAB. BAB I LATAR BELAKANG yang menceritakan tentang apa saja kejadian dan hal-hal yang mempengaruhi keputusan Pemimpin Biara Surabaya-Kepanjen yaitu Mѐre Angѐle Flecken memilih Malang menjadi sayap pelayanan baru. BAB II BERDIRINYA COR JESU MALANG mulai dengan ‘menanam’ benih pohon karya dalam  meletakkan fondasi kokoh bagi pendidikan anak-remaja putri agar dapat tumbuh menjadi ‘pohon’ besar sebagaimana diharapkan. Bukan saja bangunan fisik, namun juga bangunan rohani dan spiritual. BAB III BERTAHAN pada MASA-MASA SULIT adalah masa  di mana ‘pohon’ yang sudah tumbuh itu dipangkas dan dibakar dengan berbagai peristiwa sedih dan duka yang tak terelakkan, baik masa Perang Dunia II maupun Agresi Milieter Belanda I.  

Di setiap BAB diharapkan dapat ditemukan konektivitasnya pada kehidupan masa kini, sehingga sejarah bukan suatu bayangan masa lalu, namun sungguh hidup di masa kini. Terutama pilar-pilar peristiwa penting apa saja yang dialami, tradisi-tradisi kehidupan dan nilai-nilai utama (cor values) yang dihayati dan terus dihidupi sampai sekarang. Inilah yang ingin terus dilestarikan turun-temurun sebagai warisan berharga Ursulin, bagi anak-anak dan remaja, alumni,  kaum pendidik,  serta masyarakat pemerhati sejarah dan Pendidikan di Indonesia.

Pembaca Buku akan diajak melihat secara kronologis, juga secara kontekstual dan visual dari narasi dan foto/gambarnya sehingga mudah dipahami. Adanya catatan-catatan peristiwa/kisah/suatu topik di sela-selanya bertujuan untuk pendalaman.

REFLEKSI akhir dari suatu BAB mengajak  pembaca untuk melihat ‘benang merah’ Penyelenggaraan Tuhan yang bermanfaat bagi pendidik, peserta didik, orangtua, alumni, para pemerhati pendidikan, pecinta sejarah, stakeholder pemerintahan dan masyarakat kota Malang khususnya dan Indonesia pada umumnya.


Penulis